Ketua FUI Bima : Isu Terorisme yang membuat masyarakat tidak tenang, bukan terorisnya.
Kota Bima, 27 September 2017 Rumah Cita melaksanakan Dialog Publik bertemakan Damai Bima Untuk Indonesia. Dialog yang dibuka oleh Wakil Walikota Bima itu mengundang elemen kepemudaan sebagai peserta.
"Bima bukan sarang terorisme, bima bukan zona merah, itulah impian kita bersama untuk merubah dan membuang stigma negatif bahwa bima itu zona merah daerah radikalisme" tegas Wakil Walikota Bima.
Beliau menambahkan bahwa merubah stigma tersebut bukan hanya kerja ulama, bukan hanya kerja aktifis, bukan hanya kerja pemerintah, tapi ini adalah kerja kolektif kita, untuk bima yang lebih baik, kita harus merubah pandangan nasional bahwa bima ini bukanlah zona merah yg selalu ada kekerasan, radikalisme dan terorisme
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula SMKN 3 Kota Bima ini diisi oleh 3 pembicara yaitu ketua FUI Bima Ustadz Asikin Bin Mansyur, Ketua FKUB Kabupaten Bima Sefaturrahman, dan Asnawi dari pihak kepolisian Bima Kota.
Ustadz Asikin sebagai pembicara pertama membuka materinya dengan mengatakan bahwa Bima mendapatkan dakwah islam sekitar abad 15 atau abad 16, bersamaan dengan masuknya islam di pulau jawa dan islam yg masuk adalah islam yang ahlussunah wal jamaah.
"Latar belakang historis bima juga luar biasa, motto kita adalah maja laba dahu yg mengandung beberapa makna yg sangat dalam.
1. Maja labo dahu memiliki makna malu dan takwa kepada tuhan yang maha esa.
2. Berani karna benar takut karna salah.
3. Tidak sombong tetapi rendah hati.
4. Sabar dalam mengejar cita cita." Sambung Ustadz Asikin
Sekedar diketahui bahwa Beberapa waktu lalu seluruh elemen Di Kota Bima telah mendeklerasikan bahwa bima ini adalah bebas dari zona merah, namun deklarasi tersebut tercederai dengan terjadinya kembali penembakan 2 anggota kepolisian bima kota pada minggu lalu.
"Kita semua harus berusaha untuk membuang stigma negatif bahwa bima ini adalah zona merah sarang teroris, harus ada dukungan semua pihak, apalagi dari ummat islam yang selalu dikaitkan dengan kasus terorisme" imbuh ustadz Asikin
Diakhir diskusi Ustadz Asikin mengatakan bahwa yang membuat hidup masyarakat lebih tidak damai sebenarnya bukan hanya dari teroris nya, tetapi dari isu tentang terorisnya sendiri. (Ahm)
"Bima bukan sarang terorisme, bima bukan zona merah, itulah impian kita bersama untuk merubah dan membuang stigma negatif bahwa bima itu zona merah daerah radikalisme" tegas Wakil Walikota Bima.
Beliau menambahkan bahwa merubah stigma tersebut bukan hanya kerja ulama, bukan hanya kerja aktifis, bukan hanya kerja pemerintah, tapi ini adalah kerja kolektif kita, untuk bima yang lebih baik, kita harus merubah pandangan nasional bahwa bima ini bukanlah zona merah yg selalu ada kekerasan, radikalisme dan terorisme
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula SMKN 3 Kota Bima ini diisi oleh 3 pembicara yaitu ketua FUI Bima Ustadz Asikin Bin Mansyur, Ketua FKUB Kabupaten Bima Sefaturrahman, dan Asnawi dari pihak kepolisian Bima Kota.
Ustadz Asikin sebagai pembicara pertama membuka materinya dengan mengatakan bahwa Bima mendapatkan dakwah islam sekitar abad 15 atau abad 16, bersamaan dengan masuknya islam di pulau jawa dan islam yg masuk adalah islam yang ahlussunah wal jamaah.
"Latar belakang historis bima juga luar biasa, motto kita adalah maja laba dahu yg mengandung beberapa makna yg sangat dalam.
1. Maja labo dahu memiliki makna malu dan takwa kepada tuhan yang maha esa.
2. Berani karna benar takut karna salah.
3. Tidak sombong tetapi rendah hati.
4. Sabar dalam mengejar cita cita." Sambung Ustadz Asikin
Sekedar diketahui bahwa Beberapa waktu lalu seluruh elemen Di Kota Bima telah mendeklerasikan bahwa bima ini adalah bebas dari zona merah, namun deklarasi tersebut tercederai dengan terjadinya kembali penembakan 2 anggota kepolisian bima kota pada minggu lalu.
"Kita semua harus berusaha untuk membuang stigma negatif bahwa bima ini adalah zona merah sarang teroris, harus ada dukungan semua pihak, apalagi dari ummat islam yang selalu dikaitkan dengan kasus terorisme" imbuh ustadz Asikin
Diakhir diskusi Ustadz Asikin mengatakan bahwa yang membuat hidup masyarakat lebih tidak damai sebenarnya bukan hanya dari teroris nya, tetapi dari isu tentang terorisnya sendiri. (Ahm)
Komentar
Posting Komentar